nusakini.com--Direktur Jenderal Amerika dan Eropa telah memimpin Delegasi RI pada Pertemuan ASEM SOM yang telah berlangsung pada tanggal 22 – 23 Juni 2017 di Brussel, Belgia.

Pertemuan juga dihadiri oleh para anggota ASEM yang terdiri dari 53 mitra serta Asia Europe Foundation (ASEF). ASEM SOM bertujuan untuk membahas upaya peningkatan relevansi ASEM dalam konteks perubahan global dan peran ASEM sebagai forum kerja sama strategis. 

• Bank Dunia Proyeksi Ini Negara yang Bakal Merajai ASEAN, Bagaimana Indonesia?
• Menlu Ungkap Isi ASEAN-US Joint Vision Statement dari KTT ASEAN-AS
• Presiden Jokowi Hadiri Jamuan Santap Malam Presiden Biden
• Akselerasi Persiapan Keketuaan ASEAN 2023, Setkab Gelar DKT Dengan Kementerian/Lembaga
• Rapat ASEAN yang Dijadwalkan Minggu Depan Ditunda

Pertemuan ASEM SOM didahului dengan 1st Meeting of ASEM Pathfinder Group on Connectivity (APGC) pada tanggal 21 Juni 2017. APGC merupakan mandat para Pemimpin ASEM pada KTT ASEM ke-11 di Ulan Bator, Mongolia tahun 2016. Pada Pertemuan ini, mitra ASEM menekankan elemen penting dalam menentukan konsep konektivitas ASEM antara lain inklusifitas, resiprositas, sustainability, thinking soft, serta green and innovative. 

Pertemuan ASEM SOM pada tanggal 22-23 Juni 2017 antara lain membahas relevansi ASEM, enhancing ASEM experience, dan rencana penyelenggaraan ASEM Foreign Ministers' Meeting di Myanmar, 20-21 November 2017. 

ASEM SOM juga mendiskusikan mengenai konektivitas sebagaimana telah dibahas pada pertemuan APGC termasuk penguatan tiga pilar konektivitas Asia-Eropa yaitu physical, institutional, dan people-to-people connectivity.   

Pada pertemuan ASEM SOM tersebut, Delegasi Indonesia juga memaparkan rencana penyelenggaraan 4th ASEM Transport Ministers' Meeting (ASEM TMM4) di Bali pada tanggal 26-28 September 2017. Rangkaian ASEM TMM4 akan terdiri dari pertemuan tingkat Menteri, exhibition, dan business forum.(p/ab)